SMP BOPKRI 3 Yogyakarta peringati hari ulang tahun kota Yogyakarta ke-268 dengan kegiatan yang membangun karakter dan budaya siswa.
Senin, 7 Oktober 2024 semua warga sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta mengenakan pakaian gagrag Ngayogyakarta sebagai tanda memperingati hari ulang tahun kota Yogyakarta. Peringatan diawali dengan upacara bendera yang dimulai pukul 07.00 wib. Petugas upacara adalah gabungan dari guru, karyawan, dan siswa. Tak seperti biasanya, kali ini upacara bendera menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan mulai dari serangkaian aba-aba, pembacaan sambutan PJ Walikota Yogyakarta, hingga doa. Selain bahasa, tata cara pelaksanaan dan langkah kaki petugas pun berbeda. Latihan upacara bendera dilakukan dua kali sesuai dengan kelonggaran waktu yang dipunyai oleh ibu bapak guru karyawan.
Setelah upacara bendera selesai, dilaksanakan berbagai macam lomba berkaitan dengan budaya Yogyakarta. Lomba-lomba tersebut diantaranya adalah lomba alih aksara, lomba menyanyi lancaran Boga, lomba membuat majalah dinding dengan tema HUT kota Yogyakarta, gobag sodor, engkling, dan dakon. Setiap kelas wajib mengirimkan siswa untuk mengikuti lomba. Sebagian besar siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta merupakan suku Jawa namun sebagian lagi merupakan siswa yang bukan berasal dari Jawa. Sehingga lomba-lomba tersebut dipilih sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan dolanan anak dan melestarikan budaya Jawa.
Terlihat antuiasme siswa dalam mengikuti serangkaian perlombaan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kota Yogyakarta. Yoyo salah satu peserta lomba engkling dari kelas 8B mengungkapkan bahwa ia sangat senang mengikuti lomba karena baginya permainan seperti ini seru dan berharap agar lomba dolanan anak sering dilaksanakan oleh sekolah. Tak hanya siswa, salah satu guru yang berasal dari Padang pun mengungkapkan hal yang serupa. “Sayang sekali jika permainan tradisional seperti ini hanya dilaksanakan pada peringatan-peringatan hari tertentu karena sejatinya permainan-permainan ini adalah permainan yang memang dilakukan sehari-hari untuk bermain anak-anak di masyarakat Jawa dan patut dilestarikan,” kata Pak Mulham guru PJOK.
Lomba dilaksanakan di beberapa ruangan yang ada dan perpusat di halaman tengan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Dengan kegiatan ini diharapkan agar seluruh siswa mempunyai karakter dan berbudaya yang baik sesuai dengan budaya masyarakat Jawa pada umumnya. Kegiatan diakhiri setelah semua perlombaan selesai dan kelas kembali dalam keadaan yang bersih.
Kirim Komentar