KARNAVAL BUDAYA KELUARGA BESAR SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA
Yogyakarta – Rangkaian acara HUT ke-60 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta diakhiri dengan karnaval budaya bersama Pasukan Bregada Terban Yogyakarta pada Minggu (21/8) pagi. Rute yang ditempuh dari sekolah, kemudian Manna Kampus ke selatan, jalan Jenderal Sudirman, Jetis, Jembatan Sardjito, dan kembali ke sekolah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan SMP Bopkri 3 Yogyakarta yang menjunjung nilai-nilai budaya, mampu menerima perbedaan budaya, dan mampu berbaur dengan seluruh budaya nasional yang ada kepada masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya,” ujar kepala sekolah Atun Pratiwi, M.PdK. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk semakin memperkuat rasa toleransi antarwarga sekolah dengan adanya perbedaan budaya yang ada di dalamnya.
Barisan karnaval dilepas oleh bapak Wisnu Wardana selaku alumni. Pada kesempatan ini bapak Wisnu Wardana berpesan agar selama karnaval berlangsung siswa-siswi tetap berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Berada pada barisan paling depan adalah siswa pembawa identitas SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Barisan kedua Pasukan Bregada Purbonegoro Kalurahan Terban Kota Yogyakarta yang terdiri atas 16 orang, terbagi atas pembawa panji, pemain musik, dan pembawa tombak. Pasukan ini merupakan pasukan yang dimiliki oleh kalurahan Terban. Dibelakang barisan pasukan bregada ada mobil pikup yang membawa gunungan berisikan makanan dan alat tulis. Barisan ketiga adalah barisan bapak ibu guru dan karyawan dalam balutan pakaian adat nasional, barisan ketiga diisi oleh barisan pleton inti yang beranggotakan siswa-siswi yang menunjukkan kedisiplinan dalam baris berbaris, barisan berikutnya adalah barisan siswa-siswi SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang mengenakan pakaian dengan tema adat nasional maupun menampilkan pakaian dengan nuansa adiwiyata.
Menempuh waktu lebih kurang dua jam, seluruh barisan berakhir kembali di sekolah pukul 09.30 wib. Pembagian doorprize dilakukan di halaman sekolah dengan kategori busana terbaik yang dikenakan pada karnaval. Setelah doorprize selesai dibagikan, acara puncak merayah gunungan pun mendapat antuiasme yang tinggi dari semua warga sekolah. Acara ditutup dengan doa bersama. Kepala Sekolah Atun Pratiwi, M.PdK
Kirim Komentar